Get Gifs at CodemySpace.com

Rabu, 13 April 2011

pepatah lama



Blog EntryPEPATAH LAMANov 6, '06 10:07 PM
for everyone
Banyak sekali pepatah lama yang tak pernah usang dihempas hujan atau didera panasnya mentari. "Takkan lari gunung dikejar".... "Biar lambat asal selamat".... Tong kosong nyaring bunyinya"... dan banyak lagi pepatah bijak lainnya. Saat ini aku sedang "terpesona" dengan pepatah: "Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit".

Selama ini, aku sering mendengar pepatah tersebut diucapkan ketika topik yang dibicarakan orang-orang di sekitarku adalah simpanan atau bentuk investasi lainnya. Kadang juga berkenaan dengan ilmu dan pengetahuan.

Berkenalan dengan seorang kakak yang baik hati, membuatku mengenal sisi lain dari pepatah ini. Pada sebuah kesempatan, dengan malu-malu aku bertanya pada beliau bagaimana caranya bisa khatam Al Quran secara rutin dan berkelanjutan. Setiap tahun minimal beliau khatam Quran dua kali. Rutinitas ini sudah beliau lakoni sejak masa kuliah sampai saat kami bertemu untuk yang pertama kali. Dalam kepalaku, otomatis terlintas sebuah perkalian untuk menjumlah rutinitas beliau ini... di usianya yang sudah melewati kepala empat dengan penuh "rasa iri".

"Sebenarnya nggak ada resep rahasia kok. Semua orang pasti bisa Dek..." beliau menyemangatiku.

Kemudian beliau menjelaskan bagaimana awalnya membuat jadwal rutin dan berusaha maksimal untuk memenuhi jadwal tersebut. Jadwal yang kemudian membuahkan sebuah disiplin diri, yang menjadi landasan bagi beliau untuk mencapai "sukses" yang lain dalam kehidupan.

"Saya membuat jadwal rutin sederhana. Misalnya, Al Quran ada 485 halaman, trus dalam setahun ada 364 hari. Hari yang tersedia dikurangi dengan "hari libur" ketika tidak bisa mengaji. Jadi kira-kira sisa harinya tinggal 280 hari. kalao disesuaikan dengan jumlah halaman Al Quran, berarti setiap hari kita harus membaca sekitar 2 halaman. Insya Allah di ujung tahun akan khatam. Setelah beberapa tahun terbiasa, akhirnya saya mencoba membuatnya menjadi dua kali...satu kali di hari-hari biasa dan sekali di bulan Ramadhan. Kadang tidak berlangsung mulus sesuai rencana. Terlebih saat melahirkan atau dikejar tugas kuliah...tugas kantor..."

Sepulang pengajian, mumpung masih "hangat"... aku mulai memasang tekad. Ternyata jadwal sederhana yang dibuat oleh Sang Kakak tidak sesederhana yang aku perkirakan. Terutama kalo model orangnya yang "anget-anget tai ayam" seperti diriku. Hari-hari pertama aku patuh pada jadwal yang kubuat, tapi selanjutnya jadi mengendur. terlebih ketika ketinggalan di hari sebelumnya mampu terkejar pada jadwal mengaji berikutnya. Namun ketika jadwalku betul-betul "molor"... mulailah aku kelabakan mengejar bilangan yang tertinggal. Beginilah, pepatah yang sama juga berlaku sebaliknya. Kalau satu hari terlihat ringan, hanya dua halaman... tapi dalam seminggu akan bertumpuk menjadi satu juz! Apalagi bila kemudian ada kejadian lain yang membuat rutinitas ini tertunda...bertambah tinggilah bukit "tertunda" yang kutumpuk! Duh!

"Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit..." sampai saat ini aku terus menyemangati diriku agar tetap "anget". Semoga suatu saat aku berhasil mengikuti ajaran beliau, sekaligus memetik hasil tambahan dari pelajaran ini... "mendisiplinkan diri".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar