Get Gifs at CodemySpace.com

Rabu, 13 April 2011

Sastrapujangga’s Blog

Puisi Kehidupan : Arti Kehidupan, Renungan

Hidup Itu….. (Praktek)





Kenang lama tengah keheningan
Di kelam kesunyian malam
Hanya menggaung kaki tak terperanjak
Membisu di pertapaan malam
Sampai denting hati di titik nol
Arti hakiki di cari cari
Ayat ayat kasih di peluk

Melukis kabut tanpa dimensi
Di berapa langkah tubuh singgah
Seberapa jauh jejak sampai manusia lacak
Hidup itu hidup
Hidup tak di kata

Menuai sepenggalah kata dengan memecah asa kemustakhilan
Selaksa angan  buta
Larut di arus deras mimpi
Jauh menjauh
Semakin jauh diri memandang hati
Menilai diri semakin asing




NB : Dari kata yang jauh terpelesat mungkin tak kau temukan arti tersirat, dari sajak sajaknya hanya dialog setan yang tak terjemahkan,kata kata pedat,sesat.pergelaran kata kata tersendat di saat saat istirah. Beragam arti kehidupan, ketahuilah ia tetap dan terus berjalan, hilangkan arti teori,hidup itu praktek ( tak hanya sekedar perjuangan ).Bahkan tak enggan orang beranggapan hidup itu sudah susah,kenapa juga masih kau pikirkan yang susah susah ( arti kehidupan ). Di rambatan renungan kesunyian berpautan setitik pencerahan ” Laa Yukallifullohu Nafsan Illaa Wus aha ”
( sajak kolankolis)

Sastra edan

EDAN


Buka mata buka telinga
Tidak usah,tak di buka jua sudah terbuka dengan sendirinya
Tak ada usahaku menutup mata
Tak pernah sengajaku menutup telinga
Dengan mereka ku melihat,ku mendengar
Tapi hati ini hanya diam,tak bicara
Enggan mengangkat kata
Tak mau melontarkannya dalam koran berita
Apa lagi di halaman muka sastra, ah… terlalu mengada ada
Dari kata yang meronta hanya kata biasa dan sederhana

Membuka muka,,, eh salah…harusnya
Belah wajah,mengalir darah,mencuat otak..
Memberontak bersamanya semua serempak..
Dasar… sastra edan… tak beraluran… main enaknya saja
Tak heran… karena di tulis edan… dengan penulisnya jua edan
Oi,,, sastrawan edan jangan sembarangan,sudah edan ya?
Kenapa edan.. kenapa datang edan…
Tak hilangkah kau dengan ketiadaan… kenapa datang edan
Melekatnya bersama kehidupan,bersekutu kezaliman
Bersembunyi di kursi kekuasaan
Dari panggungnya mencuat keras kata kata persamaan
Persamaan…paersamaan… tak lebih dari arti perpecahan
Menghapus semboyan ke BHINEKA TUNGGAL IKAan…
Meski edan ku tak lupa.. itu modal kemerdekaan

Masih kurang….. menjerit histeris kata perdamaian
Damai… damai..,dari kerasnya membuah ketakutan
Tak di deklarasikanpun semua orang menginginkan
Damai… damai… dari jalannya menempuh yang berlawanan
Dari semangatnya mencipta peperangan

Kalah pelangi dengan warna edan
Tak ada lagi mentari pagi.. kalahnya dengan kebringasan pandangan edan
Melepuhnya kehidupan berakar dari kepemimpinan edan
Sekarang ku tak lagi heran… ku hidup di peradaban zaman edan
Enggan menyimpan kata kata edan dalam dompet,pengganti isi dalamnya
Kalau ku simpan kata kata edan di dalamnya,hilang seluruh isinya
Uangku,,, atmku,,, mungkin ktp dan foto keluargaku lenyap di makan edan
Dasar edan…

Puisi/Syair Kehidupan:Mimpi Gelandangan Pengamen Jalanan

Mimpi gelandangan pengamen jalanan


Dari kata kataku yang terdengar
Mungkin arti dari kebisingan
Dari keberadaanku yang terlihat pandangan
Mungkin suatu hal yang tak di inginkan
Walaupun tak di harapkan tapi ku tetap berusaha bertahan
Mungkin kalian bosan,mungkin ku menjijikan
Tapi inilah keadaan.. sebutir pandangan kehidupan

Mengubur dalam rasa malu
Ku dendangkan lagu…
Mengharap simpatimu
Serasa merdu untukku…
Bagaimana denganmu..
Bukan setengah dari yang kau miliki yang ku minta
Secuil darinya yang sederhana ku terima
Ku tak memaksa dari kamu semua tuk memberi
Sedikit darimu sangatlah berarti
Sangat jelas bagiku…. tentu jua negeriku

Kotor bajuku … kumuh tubuhku… tapi bukan karena debu
Dari merekalah yang meminjam bajuku…
Menyandang gelar kehormatanku…
Tak sungkan mereka  memaksamu
Muka seram tersandang.. takutmu karena itu..,ku bukan itu…
Coba kau cuci bajuku…,tak kau beri detergentpun ku mau..
Simpan di lemarimu… di situ terjaga bajuku

Bagaimana dengan gelar kehormatanku…. Namaku…
Harumkan ia karenamu…
Parfum murah akupun mau..
Mungkin kata…atau pandangan pelupuk mata
Seakan biasa.. tapi membawa makna
Mungkinkah bisa… kalau keberadaanku sudah terhina
Hanya sebagai pandangan sebelah mata
Harapku itu karena debu… bukan dari hatimu
Mungkinkah debu masuk di sebelah mata dari kamu semua

Sedikit dariku mungkin bisa membantu…
Dari lagu merduku teralun untukmu
Dari pengetahuanku menyalur untukmu
Di eramu menjelang pemilu…mungkinkah ku bisa membantu
Dari mereka yang bosan denganku…
Dari mereka memilih kamu…
Dari kampanyeku… tak terasa bagimu… tak keluar rupiahmu
Mungkin dari laguku mengubur dalam kekerasan,menenggelam penindasan
Tak ada harapan bagiku,hanya kepedulianmu

Ah…. Ku sadar sekarang ku terkapar
Cobaku bangun dari mimpiku
Harap tak tenggelam dalam khayalan
Hanya kemustakhilan
Ku tak di pedulikan
Secuil perhatian hanya sebagai pajangan
Diriku,,, cermin negeriku
Adaku… karena negeriku
Sekarang di mana aku.

Catatan Lepas: Arti Sempurna

sempurna

Arti Sempurna

Dunia… dunia…begitu indah di pandang,berjuta warna menghiasinya,lembaran kehidupan penuh dengan aneka ragamnya,memenuhi segala yang ada.
Terkisah dalam panggung sandiwara kehidupan.Mencoba sang pujangga merangkum kata kata dari makna yang ada,,, tapi jua tak cukup tinta menggoreskan penanya,,, tuk menuliskannya.Dari segala yang ada,, tak hanya sebagai pandangan mata belaka.Dari segala yang ada,, tersirat berjuta juta makna,bahkan tak terhingga dari semua yang ada.

Berdasar kata yang terucap,tiada yang sempurna di hamparan dunia,,, di alam jagad raya,,, di alam semesta.Dengan segala kekurangan kekurangan yang ada,,, mungkinkah terselip makna kesempurnaan….? Tak taukah aku,,,? Ke EsaanNya,, ke AgunganNya,,apa apa yang menjadi KehendakNya,, apa apa yang tlah tercipta di alam semesta ini,, apa apa yang ada di dunia ini,, jagad raya ini,, bukankah tercipta karna keSempurnaanNya,,.? Ya.. keSempurnaanNya.Semua kekurangan,,, mungkin jua kepincangan,,, tak taukah aku,,semua itu sudah penuh perhitungganNya yang mungkin jua ku tak pernah memikirkannya.Mungkinkah kan terungkap segala rahasiNya di dunia ini…?

“Di dunia ini tidak ada yang sempurna,hanya satu yang sempurna,,Ialah Sang Pencipta” Berkali kali ku dengar,,, dari bibir terucap,,, .Dari Sang Pencipta Yang Maha Sempurna semua tercipta,, tapi apakah ku meragukan segala apa apa yang di ciptakanNya,,,?Tak sempurnakah apa apa yang di ciptakanNya,,,?Ataukah itu menjadi bagian dari rahasiNya,,,?

Di sini ku coba tuk menggoreskan pena,, sejenak ku berfikir,, termenung,,  mencoba mengerti apa apa yang ku alami,, semua yang terjadi,,.Di sini ku tak bisa memberi kesimpulan dari semua ini,namun satu hal yang pasti ku tetap mencari hikmah dari semua ini .Dan satu hal lagi,salahkah ku bila menganggap apa apa yang tlah tercipta atau sebagian dari padanya adalah sempurna?

Ladang dzikir yang tiada bertepi  Mengartikannya

sempurna1

Syair Musim Dingin

MEMORY SALJU


Disini ku berdiri,.. menatap langit tanpa indahnya mentari,.. terselubung mendung,..bercurah tangis beku,… berhujam salju.Ku melangkah menyusuri arti semua ini.Sepenggaris betis tenggelam bersamanya (salju).Ku berdiri diantaranya yang tak mengenal siapa saja yang kan di terpanya.Akulah diantaranya.
 salju1
Dalam hati ku bertanya,…
“Mengapa mesti ada kedinginan dalam salju di negeri ini,… di negeri yang penuh berkah ini (semboyannya),.. kenapa mereka bisa bertahan dari semua ini,…membentang luas daratan yang menawarkan kehangatan,… kenapa mesti bertahan disini,… dari semua ini,..?”

Sembari ku menyadari, semua ini karena kebesaran Illahi,sejenak termenung dalam semua ini,..yang harus ku hadapi bersihkan semua ini (salju),…ringankan jalanku,..melepas segala beban yang membelenggu kian coba mengganggu.Meski setiap langkahku terbalut rindu (keluargaku) berdentang tak menentu dalam kalbu.Terlintas semua itu kala ku sapu salju.Ku harus tetap melangkah dalam semua ini,dengan mencari jalan yang penuh RahmatNya dan RidloNya.


By:Khoirul Huda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar